Selasa, 22 November 2011

Kemunafiqan sumber kehancuran umat Islam


Definisi

Munafiq berasal dari bahasa Arab nafaqo, yanfuqu, nafaqon yang berarti sesuatu yang habis tidak tersisa sedikitpun. Merujuk kepada bahasa Melayu/Indonesia munafiq ilah yang membawa pengertian berpura-pura atau bermuka dua. Tetapi munafiq yang ingin dijelasakan di sini munafiq yang disebut-sebut dalam al-Quraan dan Hadist. Berdasarkan penjelasan al-Quraan Surah al-Maidah: 53.

“Dan orang-orang yang beriman mengatakan: Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar bersama kamu? Rosak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang rugi”. (al-Maidah: 53)
“Mereka yang mengtakan dengan mulut mereka apa yang bukan lahir dari isi hati mereka dan Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan”. (Ali-Imran: 167)
“...manakala orang munafiq  keadaannya sama saja, sama ada di dalam rumah atau di luar rumah ataupun di jalan raya, nauzubillah..! Demi Allah! Tidak diketahui siapa tuhan mereka, bahkan dikenali mereka karena kedurhakaan mereka terhadap Tuhan dan amalan-amalan mereka yang keji, ternyata kebatilannya, bicaranya memabukkan, mereka bukanlah terdiri di kalangan orang-orang Yahudi, Nasrani atau Majusi. Tapi mereka dalah manusia yang suka beralasan”. (Riwayat Yaakub bin Ibrahim dari Wahab ibnu Jarrir  ia mendengar al-Hasan r.a berkata)
Kemunafiqan itu “...Apabila berucap ia dusta, apabila diberi amanah ia berkhianat dan apabila ia berjanji memungkiri”. HR. Anas bin Malik.

Perbezaan antara Munafiq dan Kafir

Orang munafiq menzahirkan keiman mereka di hadapan ramai tetapi menyembunyikan kekufuran di dalam hatinya. Mereka menerima Islam hanya secara zahir tapi hatinya tidak begitu tulus dengan Islam tersebut. Perkara ini dapat diketahui dari perkataan, amalan dan perbuatannya selalu bertetangan dengan ajaran Islam. Mereka berpura-pura ikut memperjuangkan Islam, beribadah, berzikir dan berbuat amalan-amalan seperti layaknya perbuatan orang Islam yang ikhas dengan agamanya. Namun hal itu dilakukan bukanlah untuk Allah tapi hanya untuk berpura-pura.  Berpura-pura karena malu kepada manusia memendang ia sebgai orang Islam. Berpura-pura kerana malu identity terulis beragama Islam tapi hati dan jiwa dipenuhi kebusukan dan jauh dari keikhlasan beragama. Sementara pengertian  kekufuran ialah menyekutukan Allah secara terang-terangan. Mereka yang menyatakan keengganan mengikuti apa yang Allah serukan. Dan hal ini diketahuai sehigga jelaslah status mereka baik dalam masyaraakat, organisasi dan kelompok.

Mengenal keperibadian Munafiq

Dari permulaan surah al-Baqarah sampai ayat ke 20 di situ Allah menjelaskan sejelas-sejasnya mengenai keperibadian orang  munafiq.  Dalam tulisan singkat ini kita akan membahas tentang personaliti munafiq agar kita dapat mengesan dan mengetahuinya kerana kemunafikan itu berkeliaran dan dapat melanda siapa sahaja, bahkan diri kita sendiri. Dengan demikian kita dapat berwaspada kerana kemunafikan ini penghacur sendi-sendi agama dan penipu ulung yang dapat menyusup ke dalam benteng pertahanan dengan senyap. Perkara ini  menjadi kekuatiran Rasulullah akan kehancuran umat ini (Islam) sepeninggalnya. Diharakan  setelah kita mengetahuinya kita dapat mengantisipasi dan mencegahnya bahkan menghancurakan kebusukan  jiwa yang dilaknati Allah tersebut. Keperibadian munafiq ini begitu samar sehingga sukar untuk dikesan apalagi bagi mereka yang memiliki signal iman yang tipis, yang cinta dengan dunia, yang suka bermewah-mewah dan banyak tertawa. Lantaran demikian banyak umat Islam yang tertipu oleh orang-orang tersebut. Oleh kerana itu jika dalam penjelasan nanti sudah dimegnerti ciri-cirinya mari bersama-sama kita hancurkan!  Jika anda tidak mau berarti anda juga munafiq  jangan lanjutkan bacaan ini sebab hati anda akan terluka mendangarnya seperti keseskaan nafas orang munfiq di zaman Rasulullah s.a.w. yang selalu gunda-gulana apabila mendengar turunya wahyu yang ditakuti membuka rahasia keburukan mereka. Dalam ringkasan di bawah ini ada yang ditulis beserta dalilnya dan ada juga yang diringkaskan mengingat ruangan pembicaraan perlu disingkatkan seringkas mungkin. Tapi yang jelasnya sumber utama pebahasan merujuk pada kitab suci al-Quraan dan dalil-dalil Sabda Rasulullah. S.A.W.

Ciri-ciri orang munafiq penghancur umat Islam

Penjelasan berikut ini menguraikan erti kemunafikan secra universal dan cuba untuk memberikan pemahaman kepada yang belum mengetahui hakikat kemunafikan secara mendasar. Perlu dikenal pasti bahwa kemunafikan itu tidaklah sesempit yang pernah dibayangkan oleh kebayakan orang tetapi mencakupi tiga elemen penting. Hakikat keimanan meliputi hati, ucapan dan perbuatan. Apabila ketiga ini berjalan tidak seiring maka itulah kemunafikan bukannya keimanan. Walaupun kemunafikan memiliki bermacam-macam jenis namun ia tidak terlepas dari tiga unsur di atas. Lebih jelasnya kita akan menghuraikannya secara lebih luas agar mudah difahami. Bagaimanakah orang itu dikatakan munafiq dan apa cirri-cirinya?

1.      Mereka orang yang ragu antara iman dan kufur. “Mereka ragu-ragu di antara yang demikan itu (iaman dan kufur)”. An-Nisa’ 143  ‘ragu’ memiliki pengertian yang luas bukannya ragu dalam hal dengan Allah semata tetapi ragu dalam menjalankan apa yang diperintahkan Allah juga termasuk dalam kemunafikan.
Merka yang ragu dalam menjalankan dan menerima hukum-hukum Islam termasuk dalam kemunafikan. Mereka yang menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah dengan setengah-setengah termasuk orang munafiq. “Perumpamaan orang munafiq seperti kambing terkena sakit mata, terombang ambing kesana-kemari menuruti jejak kambing mana yang harus diikuti” Riwayat At-Tabari. Tidak memiliki keyakinan penuh dan kecintaan terhadap agama. Agama hanyalah sebatas topeng dan status  namun tidak menjiwainya sehingga iman dan agama si munafiq bukanlah landasan kehidupannya melainkan hawa nafsu.

2.      Mereka yang berbuat amal hanya sebatas mengharap ganjaran dari manusia dan supya mendapat pujian manusia, juga munafiq. Dan mereka yang mengaku beragama Islam tetapi akhlak jauh dari nilai-nilai yang diajarkan Islam juga munfiq. Mereka yang menghina agama Islam, mencaci sesama Islam termsuk munfiq. “Dan di antra mereka ada orang-orang yang menyakiti Nabi mempercayai semua apa yang diengarnya...At-Taubah: 61. Dengan menghina sesama mukmin bererti sama halnya menghinakan keseluruhannya. Bukankah Muhammad s.a.w. juga mukmin? Klau begitu ketika engaku menyakit sesama muslim, menghinda, mempermalukannya, menzaliminya, merendahkannya, ENGKAU TELAH MENYAKITI NABI. Mereka yang memusuhi sesama Islam, juga munafiq. Mereka yang berpura-pura berpakaian menurut hukum Islam,  layaknya seperti mengikut aturan Islam tapi tidak disertakan keikhlasan hanya untuk bergaya, hanya symbol-simbol Islam saja yang diikuti tapi bukan hakikatnya,  juga munafiq. Mereka menjadi pemimpin mengatasnamakan Islam tetapi demi ambisi peribadi, tidak amanah, tidak jujur, ridak peduli dengan kemaksiatan padahal itu di bawah kekusaannya dan tidak ambil peduli dengan nasib yang dipimpinnya,  itu juga orang munafiq. Mereka yang belajar pengetahuan tapi dimamfaatkan dengan di jalan yang salah,  dimamfaatkan hanya untuk berdebat dan merendah-rendahkan orang lain, supaya dipandang mulia oleh manusia dan disegani, itupun golongan munafiq.
“Mereka berada di antara dua persimpangan (iman dan Islam) mereka bukan golongan ini (mukmin)  dan tidak pula golongan ini (kufur)”. An-Nisaa’: 143.
“Dan di antara mansuia ada yang menyebah Allah dengan berada di tepi sahaja (tiak dengan penuh keyakinan),  sehingga apabila ia memperoleh kebaikan neiscaya  tetaplah ia dalam keadaa itu dan jika ditimpah bencana, maka ia berbalik undur ke belakang (menjadi kafir) mereka akan mendapat kerugian di dunia dan akhirat, yang demikian itu adalah kerugain yang nyata”. Al-Haj: 11.

3.       Mereka yang berkata dan berucap dangan perkataan yang tidak sesuai dengan apa yang mereka perbuatkan, itu juga orang munafiq “Kebanyakan munafiq di kalangan umatku ialah tutur katanya”. H.R. Ahmad & Baihaqi. Mereka yang berpura-pura baik tetapi ada hasrat tertentu untuk menipu orang lain, itu juga orang munafiq. Mereka yang lebih gemar kepada sesuatu yang bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam, perbutan yang sia-sia,  penyebar fitnah, termasuk orang munafiq “Orang-orang munafiq lelaki dan perempuan adalah sama sama saja di anara satu sama lainnya, mereka menyeru kepada kemungkaran dan melarang membuat kebaikan” At-Taubah:67. Mereka yang berkata dusta dan menyebar keruskan sehingga membahayakan umat Islam lainya baik melalui tulisan,  perkataan dan perbuatan baik secara langsung atau tidak langsung, juga termasuk orang munafiq.

4.      Mereka yang lebih lebih bangga dengan suku, golongan, keturunan daripada menjadi bahagian umat  Islam, itu juga munafiq, “Sesiapa yang menyebut sembilan dari nenek moyangnya yang kafir sekedar menyombongkan diri dan dan memperolehi kemuliaan, maka ia akan menjadi yang ke sepuluh di dalam neraka”. HR. Imam Ahmad. Mereka yang memiliki fanatisme yang berelebihan terhadap kabilah, Negara, suku, kelompok dan merendah-rendahkan golongan lainya, Mereka itu bukan orang Islam tetapi musuh islam,  munafiq sejati walaupun memakai sorban, solat, mengaji, belajar agama dan melakukan perbutan layaknya orang mukmin yang taat,  padahal hati dan jiwanya tergolong orang yang dilaknati Allah dan Raasulnya.  Sebagaimana gembong munafiq berucap: “Seandainya kami selamat pulang ke Madinah (dari peperangan) nanti, niscaya orang-orang mulia (Abdullah bin Ubay dan pengikutnya) akan menghalau orang-orang yang hina dari bumi Madinah (Rasulullah s.a.w. dan sahabat Muhajirin”. Nauzubillah. Begitulah kesombongan dan fanatisme yang sempit akan menjadikan orang tersebut dipenuhi kemunafikan, bangga diri, dan merasa mulia. Sunguh mereka telah menipu hati mereka sendiri dengan tiupan kedustaan syiatan yang memandang mulia sesuatu yang dilaknati Allah. Ini dikarenakan mereka tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka telah tersesat dalam kesesatan yang jauh. 

5.      Mereka yang lebih menyokong perkara-perkara maksiat, hal-hal dunia dan tidak mengambil berat tentang perjuangan untuk menghidupkan agama Allah dimuka bumi ini, tidak gemar menafqahkan hartanya di jalan Allah, juga termasuk golongan orang munafiq. Mereka yang menyakiti saudaranya sesama muslim dengan kejahatan tangannya atu keburukan perkataannya sehingga orang muslim lainnya merasa tidak nyaman karenanya, juga termasuk orang munafiq. Mereka yang penakut, takut miskin, takut hina, takut dengan manusia, takut dengan malu, takut tidak mendapat jabatan tetapi tidak takut kepada Allah dan RasulNya, juga termasuk orang munafiq “...mereka bukanlah di kalangan golongan kamu, tetapi mereka adalah golongan yang takut”. At-taubah:56. Mereka lebih takut dan lebih malu kepda manusia, lebih taat dan memuji-muji manusia dengan kekaguman yang berlebihan berbanding Allah dan RasulNya, juga munafiq. “...kamu takut kepada manusia  sedangkan Allah lah yang lebih berhak untuk kamu takuti..”. Al-Ahzab: 37.

6.      Mereka yang berlaku sombong baik kepada Allah atau kepada sesama Muslim karena mendapat kelebihan harta, kedudukan, pengetahuan, merasakan hidup lebih baik. Sementara saudaranya sesama islam diejek, dibarikan kelaparan, juga munafiq “Dan apabila dikatakan kepda mereka: Patuhlah kamu kepda Allah! Tetapi kesombongan itu membawanya kepda dosa...”Al-Baqoroh: 205-206. Kemudain mereka yang berbuat aniaya dan menyakiti sesama kaum muslimin padahal mereka masih mengku beriman bahkan hafaz Rukun Iman yang 6 tetapi tidak sempat singga dihati,  juga termasuk munafiq. Kebanyakan mereka tidak menyedarinya, “Tidak beriman seseorang kamu sehingga ia kasih kepada saudaranya sebagaimana ia kasih terhadap dirinya sendiri”. HR. Bukhori Muslim.

7.      Lebih percaya dan menyokong orang kafir daripada sesama Muslim, membuka aib sesama muslim, memuji-muji orang kafir karena ada mahunya dan menguntungkannya, rela ia korbankan saduranya sesama Islam, juga termasuk munafiq. “...Iaitu mereka yang mengambil orang-orang kafir pemimpin mereka  dengan meninggalkan orang-orang mukmin...” At-Taubah::28. Juga yang saling bermusuhan, dengki mendengki antara satu sama lainnya padahal mereka faham agama, mereka tau dosa dan larangan, mengerjakan solat, membaca kitab Allah akan tetapi terus berperlakuan buruk mengikuti kehendak hati dan hawa nafsu, mengikuti kesombongan dan keegoan iblis selalu dipelihara. Haya orang yang berjiwa munafiq yang selalu memlihara sifat dan kelakuan demikia. “Janganlah kamu marah memarahi, dengki mendengki tidak bertegur sapa dan bersilaturahmi...” HR. Mutafaqun Alaihi.  Mereka yang terus memeneruskan perlakuan seperti itu, menurut penjelasan kelanjutan riwata hadist tersebut iman mereka kepada Allah diragukan. Tapi mereka masih mengaku Islam lagi.

8.      Mereka yang merasa bangga dan merasa mulia melakukan perbuatan-perbuatan bersifat dunia tapi tidak gemar dan bangga dengan apa yang ada di sisi Allah dan RasulNya, tidak bangga membantu sesama Muslim, malu dalam hal kebaikan Agama, bahkan mengejek dan menertawai orang-orang yang benar di jalan Allah, juga munafiq.
“...kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri” Munafiquun: 5
“Padahal kekuatan hanyalah bagi Allah dan RasulNya dan juga orang-orang yang beriman, tetapi orang tidak mengetahuinya” Al-Munafiquun: 8.

Pembahasan
Mungkin kebanyakan orang memahami bahwa kemunafikan itu hanyalah dusta perkataan, perbuatan dan pengkhianatan. Memang secara garis besarnya difahami demikian tapi tahukah setiap perbuatan dan seruan-seruan Allah apabila seseorang itu menolak secara terang-terangan dan tidak mempercayainya, itulah jelas-jelas kafir namanya. Dan apabila hamba tersebut  mengaku masih beriman tetapi terhadap perintah dan larangan Allah baik dalam bentuk amalan, keyakinan dan ucapan dilakukan dengan setengah hati tidak ada keseungguhan dalam hal larangan dan perintah Allah. Menganggap mudah peritah Allah dan larangannya tapi mereka masih status beriman lantaran mengucap “Syahadah”, namun jiwa sepi dari ketulusan beribadah, beramal, dan pengikhalsan diri kepada Allah dan RasulNya, iulah pengertian munafiq secara luasnya. Oleh karena itu kalaulah kita meneliti dengan bijaksana pesan-pesan terkhir Rasulullah s.a.w. pada detik-detik terkhir menjadi kekuatiran Rasulullah s.a.w terhadap umat ini ialah kemunafiqan yang akan menghancurkannya  “Apa yang aku bimbangkan menimpa ke atas umat ku ialah munafiq yang alim lidahnya”. HR. At-Tabarani dan Ahmad. Mereka banyak menyebar fitnah dan berbuat kerusakan di atas bumi. Dan mereka merasa bangga dan terhibur dengan perbuatan-perbuatan terkutuk tersebut. Itlah golongan yang telah ditutupi pendengaran, mulut dan penglihatannya oleh Allah dan mereka tidak akan pernah kembali menyedari dan merenungi bahwa apa yang mereka lakukan membawa akibat yang sangat menyedikan bagi dirinya sendiri. Na’uzubillah.

Kalau kita perhatikan dalil al-Quraan yang menyinggung tentang orang munfiq secara harfiah, maka kita akan temui hanya sedikit. Tetapi, tujuan zahir ayat dapat membawa kepada maksudnya yang terdalam dan pemahamannya yang universal. Bila kita kaitkan dengan istilah dari kemunafikan “Mereka kaum yang setengah-setengah dalam hal iman kepada Allah”. Dan seseorang itu tidaklah dinyatkan beriman secara sempurna apabila KEYAKINAN, PERKATAAN dan PERBUATAN tidak seiring dalam ertikata setengah-setangah. itulah pegnertian munafiq secara luasnya.  Berdasarkan keterangan penjelasan-penjelasan di atas dapat kita ertikan, proses kesungguhan dalam penerimaan, perbutan, keyakinan  Ia lebih cenderung menganai isi hati atau jiwa dan keperibadian, lebih dekat kepada proses kemurnian iman seorang hamba teradap Tuhannya. Dan itulah menjadi pemisah antara kemurnian iman dan kepalsuan iman. 
Pertanyaannya adalah,  Apakah seorang hamba itu telah diyatakan benar-benar beriman ketika keyakinan, perkataan dan perbuatan  saling bertentangan?

TIDAK.

Dan kalau “TIDAK” jelaslah mereka itu termasuk orang yang ragu disebabkan tidak mentaati perintah dan larangan Allah sepenuhnya. Jika sudah demikian, itulah pengertian KEMUNAFIQAN. Mereka orang yan berpura-pura. Kepura-puraan ini jelas kelihatan dari ketidaksungguhannya dalam mentaati Allah dan RasulNya. Dan kalaulah mau jujur kita mengakuinya maka kita temui keperibadian seperti ini berkeliaran di pejabat-pejabat, di kedai-kedai, di jalan-jajan, di pasar-pasar, di forum-forum seminar, di institusi-institusi pendidikan, di jabatan-jabatan agama, di masjid-masjid bahkan mungkin di dalam diri kita sendiri. Oleh kerana itu hendaklah kita waspada dan berhati-hati memeranginya dan selalu bermuhasabah dan introspeksi diri serta memohon pertoloangan Allah.S.W.T.

Kesimpulan
Sekarang cuba kita renungkan betapa dengan kedaan zaman dimana kita berada, kita tinggal, kita bekerja, kita beribadah, kita belajar sedar atau tidak secara jujur bahawa kemuanfiqan telah meracuni hamir 70 % umat Islam saat ini. Pada akhirnya kita berjumlah banyak namun tak  ubahhnya laksana buih di atas lautan. Jika kita tidak ada kesungguhan dalam beragama dan jika agama tidak  dijadikan landasan dan cara hidup. Oleh kerana itu berhati-hatilah wahai saudaraku seiman dan seagama. Begitu banyak orang yang mengaku ISLAM tetapi  bertingkah laku serta menggunakan cara-cara kemunafiqan. Sedikit sekali yang menyedarinya, bahawa umat Islam saat ini dalam keadaan terancam, terancam oleh orang Isalm itu sendiri (Islam palsu) kebanyakan kita tidak mengetahuinya dikarena hati dan pemikiraan umat saat ini telah dimatikan oleh hal-hal cinta dunia, lebih gemar bermegah-megah, berlomba-lomba dalam perkara yang sia-sia. Kekuatiran Nabi Muhammad. S. A. W. memang telah melanda generasi kita saat ini oleh kerana itu sebagi orang muslim yang masih menginginkan masuk surga dan berhararap-harap padanya, berhati-hatilah. Demi Allah, sesungguhnya surga mengharamkan setiap jiwa yang terasuk sifat kemunfiqan. Karena kemunafiqan akan memusnahkan segala amal dan kebaikan-kebaikan yang dilakukan menjadi sia-sia. Marilah kita memhon ampun dan petunjuk kepada Allah semoga Allah selalu memberikan Taufiq dan Innayahnya pada kita dan dijadikannya kita umat Islam yang saling mengasihi dan saling tolong menolong dalam kebenaran dan kesabaran. Natawaqal ilallah Wallahu a’lam.


Diposkan oleh: Muhammad Hisbullah 22/11/2011. Anda dapat juga mengirimkan bentuk tulisan, karangan, berita  dan informasi untuk berbagi dengan saudara-saudara yang lain kirim ke email biaronews@yahoo.com jangan lupa sertakan foto dan biodata. Tulisan anda akan diterbitkan berdsarkan nama anda.Terima Kasih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar